Pentingnya Backup Data Smartphone, Solusi Bikin Penyimpanan Lega dan File Penting Terjaga #SanDiskAPAC
APRIL TUPAI
Oktober 02, 2019
38
![]() |
Foto: Aprillia Ramadhina |
Saya pernah menyesal karena nggak terbiasa back up data smartphone. Waktu ponsel saya rusak nggak bisa nyala lagi, data-datanya di
dalamnya pun nggak bisa dilihat lagi. Banyak foto anak saya, Arina sewaktu masih bayi, yang hilang begitu saja. Saya sama sekali nggak terpikir untuk pindahin semua fotonya ke flashdisk.
![]() |
Foto: www.sandisk.id. Olah grafis: Apriltupai.com |
Padahal, back up data smartphone itu penting banget. Terutama
saya sebagai orangtua. Berasa banget storage ponsel jadi lebih cepat penuh setelah
punya anak. Karena anak lagi ngapain aja difoto dan divideoin. Anak baru
bangun, anak lagi tidur, anak lagi makan, anak lagi joget, anak lagi nguap, lagi ngupil dan
lain-lain.
![]() |
Arina baru bangun tidur. Ngeblur tapi gemes! |
Bagi saya, mengabadikan momen dan cerita kehidupan anak itu penting
banget. Selain buat kenang-kenangan kalau nanti dia sudah besar, sekaligus untuk
merekam tumbuh kembangnya. Jadi saya tahu kapan anak saya mulai belajar sesuatu
atau mulai bisa melakukan sesuatu, dan semua memori itu tersimpan abadi.
Kapan terakhir kali
back up data smarthpone?
![]() |
Foto: Aprillia Ramadhina |
Pengalaman kehilangan data karena smartphone rusak tentu
nggak ingin saya rasakan lagi. Ponsel hilang atau rusak, kita bisa beli lagi.
Tapi, kalau sudah data yang hilang, mau dicari ke mana lagi? Kadang, data itu
bahkan jauh lebih berharga dari harga ponselnya sendiri.
Jadi, mulai sekarang, nggak boleh lagi males back up data
smartphone. Tapi, ternyata nggak cuma saya aja, lho yang punya kebiasaan buruk begini. Sebuah perusahaan yang bergerak
di teknologi informasi asal Amerika Serikat, Western Digital merilis survei mengenai
masalah yang dihadapi pengguna smartphone di Indonesia perihal kehilangan data
penting dan keterbatasan memori pada ponsel.
Mereka meriset 1.120 responden dari 6 kota besar di
Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan dan Makassar.
Dalam riset yang berjudul "Indonesian Consumer Mobile Habit and Data Management
Survey" menunjukkan bahwa 67% dari responden mengaku pernah kehilangan data di
smartphone mereka. Walaupun lebih dari 80% responden telah menyadari pentingnya
melakukan back up data, ternyata hanya sepertiga dari mereka yang melakukan
back up data secara teratur setiap bulannya. Nah, kan mari bergabung kepada
kelompok orang-orang yang kesel kalau data hilang tapi males back up, hahaha.
Jangan dong, ya, saya udah kapok ngerasain kehilangan data.
Pengalaman ponsel rusak yang bikin data saya ikutan raib tentu nggak
ingin saya rasakan lagi. Semua itu jadi pelajaran yang berharga. Saya
nggak mau lagi merasakan kehilangan data-data penting karena lupa back up
data. Padahal, itu cara yang perlu kita lakukan biar ponsel kita nggak sesak
kepenuhan, tanpa harus membuat kita tak sengaja membuang file penting.
Karena ternyata,
masih menurut survei Western Digital, salah satu penyebab terbesar masalah
kehilangan data itu adalah karena aktivitas menghapus untuk menghemat memori. Supaya terhindar
dari kehilangan data karena menghapus file ponsel yang kepenuhan, sebaiknya
sebelum hapus data, coba detoks dulu ponsel kamu.
Bebenah Sebelum Back Up
Terkadang, yang membuat penuh bukan semata file yang kita
simpan di ponsel. Tapi bisa juga karena banyak hal. Karena itu, sebaiknya
mulai bebenah ponsel dengan mendetoks hal-hal yang tidak perlu. Kamu tahu Marie
Kondo? Dia adalah penulis buku berjudul The Life-Changing Magic of Tidying Up, Seni Beres-beres dan Metode Merapikan Ala Jepang. Dalam bukunya tersebut, ia mengatakan
“dengan membereskan rumah, kita sekaligus membereskan urusan dan masa lalu
kita”. Nggak cuma rumah yang perlu diberesin, ponsel kita, yang sering
kita bawa kemana-mana justru yang paling perlu buat dirapihin.
Ini yang saya lakukan untuk melegakan ponsel dan mendetoks ponsel saya tanpa khawatir kehilangan data penting
1. Menyeleksi Aplikasi
Ada berapa banyak aplikasi di smartphone kamu? Apakah
semuanya kamu pakai setiap hari? Hapus aplikasi yang tidak kamu gunakan sama
sekali selama 1 – 2 bulan terakhir. Jika dalam sebulan belakangan saja kamu
tidak pernah menggunakannya, bisa jadi memang karena kamu tidak membutuhkannya. Jadi, lebih baik lepaskan.
2. Menghapus Cache Aplikasi
![]() |
Gede juga ya cache-nya Instagram saya. |
Cache adalah data sementara yang tersimpan di smarthphone. Untuk
aplikasi yang sering digunakan, biasanya menyimpan cache yang cukup besar.
Biasakan sebulan sekali atau saat ponsel sudah terasa penuh, hapuslah cache pada setiap aplikasi. Caranya, kamu tinggal masuk ke pengaturan atau setting ponsel kamu, kemudian masuk ke bagian aplikasi, klik aplikasi yang ingin kamu hapus cache-nya, dan
pilih "hapus cache".
3. Tutup Tab Situs di Browser
Berapa banyak website yang kamu buka di browser? Saya
jumlahnya 99, hahaha! Males banget nutup karena merasa semuanya masih penting
untuk dibaca. Ini juga yang membuat browser kamu jadi menyimpan banyak data
dan cache. Sebisa mungkin nggak usah buka terlalu banyak tab di browser,
ya!
4. Perhatikan File Manager
![]() |
13 ribu foto di HP, uwow! Memori internal sisa dikit doang, hahaha. |
Cek file manager kamu secara berkala. Kamu pun akan tahu berapa sisa ruang yang masih ada untuk penyimpanan, dan di bagian mana
kamu paling banyak menyimpan data. Kalau saya apalagi yang paling banyak kalau bukan nyimpen foto hahaha.
Sampai 13 ribu file!
5. Pindahkan semua file yang #DibuangSayang dengan USB OTG
SanDisk
![]() |
Foto: Aprillia Ramadhina |
Setelah sudah tahu bagian mana yang perlu dikurangin,
langsung mulai aksi. Tapi, sayangnya, banyak banget foto anak saya, Arina di
smartphone saya yang #DibuangSayang. Contohnya ada foto yang ngeblur, tapi
senyum Arina di foto itu lagi manis-manisnya. Ada yang fotonya gelap, tapi di
situ lesung pipi Arina lagi muncul-munculnya. Ada yang background-nya nggak
banget, tapi ekspresi Arina lagi gemesin banget. Akhirnya numpuklah semua itu
di ponsel. Jadi, sebelum dihapus, ya sebaiknya dipindahkan dulu, nantinya baru
tentukan mana yang sebaiknya dibuang, mana yang tetap disimpan.
Untuk mindahinnya, saya sih pakai cara praktisnya aja, ya
pakai USB OTG SanDisk. Yang punya saya adalah Sandisk Ultra Dual OTG USB Flash
Drive USB 3.0. Saya punya yang kapasitasnya 16GB. Ini aja udah gede banget sih
buat saya. Lho, itu kan flashdisk, kok bisa nyimpen file dari HP? Oh ya tentu saja bisa, Sandisk OTG (On The Go) ini kan punya konektor ganda jadi bisa nyimpen dari laptop maupun ponsel dan
tablet. Pakai SanDisk juga dijamin bisa transfer
data super cepat! Laju kecepatannya sampai 150 MB/detik!
Kalau
kamu butuh USB Sandisk OTG yang kapitasnya besar juga ada. Karena untuk jenis yang saya punya,
yaitu Sandisk Ultra Dual USB Drive OTG 3.0 ini tersedia hingga kapasitas
256GB! Gede banget, kan! USB Sandisk juga terdeteksi secara otomatis saat
terhubung. Ikonnya bakal langsung muncul dan langsung bisa digunakan. Pokoknya USB OTG SanDisk produk terbaik buat back up memori.
Untuk harga, terjangkau banget. Punya saya itu dijual di
Shopee harganya cuma Rp 66 ribu! Kamu bisa beli langsung secara online di akun
resmi SanDisk yang ada di Shopee, klik di sini: Official Store SanDisk di Shopee
6. Setelah Pindah, Baru Pilah
![]() |
Foto: Aprillia Ramadhina |
Setelah semua file telah dipindahkan, barulah pilah di laptop. Pilih yang terbaik dari foto yang mirip-mirip. Luangkan waktu khusus untuk benar-benar menyortir file. Intinya, jangan
gegabah. Karena kalau terburu-buru menghapus langsung dari ponsel, bisa-bisa nggak sengaja kita langsung mengosongkan penyimpanan dan data penting kita hilang semua.
Jaga yang berharga, buang yang tak perlu dikenang.
Selamat bebenah memori!
#SanDiskAPAC