Jumat, 13 April 2018

17 Cara Menjadi Konsumen Cerdas Agar Aman Saat Belanja Online


Mau belanja apa saja, sekarang konsumen sudah sangat dimudahkan. Kita tidak lagi perlu mengunjungi toko fisik, tapi bisa membeli barang secara online di situs jual-beli atau e-commerce dan hanya tinggal menunggu barang diantar.

Perubahan kebiasaan belanja konsumen ini tentunya memberikan kemudahan bagi konsumen. Karena dengan belanja lewat media sosial, website atau aplikasi, konsumen dapat menghemat waktu dan energi.

Tapi, apakah belanja online yang serba ada dan gampang ini nggak pernah mendatangkan masalah? Tentu juga ada aja masalahnya. Berikut ini masalah yang biasanya bisa timbul karena belanja online



  • Barang tidak sesuai dengan yang di foto
Di foto warna tasnya hijau telur asin, eh pas sampai kok hijau ketupat? Di foto kok gambar di kausnya kelihatan jelas, eh pas sampai kok gambarnya pudar? Ya, karena kebutuhan visual itu penting. Foto yang ditampilkan bisa saja sudah diedit demi enak dilihat.

  • Barang lama sampainya
Ini pernah saya alami sendiri. Dalam keterangannya, barang akan sampai 3-5 hari. Ternyata hingga lebih dari 5 hari tidak sampai juga. Akhirnya saya beli di toko fisik.

  • Ngakunya asli ternyata palsu
Bayar sesuai harga barang asli, eh dapetnya KW. Niatnya mau punya produk ori, eh dikasihnya imitasi. Duh, sedih ya. Jangan sampai deh ngalamin yang begini.

  • Sudah bayar, tapi tertipu
Sudah transfer, tapi barang nggak sampai-sampai. Penjualnya juga nggak bisa dihubungi. Kalau begini rugi banget, kan?

Agar terhindar dari masalah-masalah di atas, kita perlu jadi konsumen cerdas di era digital. Konsumen yang cerdas tahu apa yang menjadi hak dan kewajibannya.

Sebagai konsumen, kita tidak hanya wajib membayar barang atau jasa yang kita pesan sesuai dengan ketentuan dan kesepatakan, tapi kita juga berhak mendapatkan keamanan, kenyamanan, serta jaminan kualitas dari barang atau jasa yang kita beli. Berikut ini 17 cara yang bisa kita lakukan untuk jadi konsumen cerdas di era digital.


1. Cari perbandingan harga barang

Bandingkan harga yang ditawarkan oleh penjual yang satu dengan penjual lainnya untuk produk yang sama. Bila perlu cari tahu harga produk sebenarnya di pasaran. Apabila harganya terlalu murah dibanding harga di pasaran, kamu patut waspada. Apakah barang itu benar-benar baru atau second? Apakah barang tersebut dalam kondisi 100% baik atau tidak. Jangan sampai juga kamu terjebak membeli produk yang harganya terlalu mahal dari yang seharusnya.

Pilih juga lokasi toko terdekat agar ongkos kirim tidak terlalu membengkak.

2. Melihat kredibilitas penjual

Untuk keamanan, ada baiknya membeli sesuatu secara online di marketplace atau e-commerce, untuk meminimalisir penipuan. Kalau lewat e-commerce, kita membayar ke e-commerce-nya, bukan ke pedagangnya langsung. Ini lebih efektif dan kita nggak rentan tertipu. Cari penjual yang terpercaya. Biasanya yang ada keterangan trusted seller atau yang rating-nya mendapat banyak ulasan positif.

3. Waspada testimoni fiktif

Testimoni yang positif juga menjadi bahan pertimbangan. Tapi, ada juga testimoni yang tidak murni dari pembelinya langsung. Cek komentar di penjual-penjual lain. Bila datang dari akun yang sama dan kata-katanya seragam, patut dicurigai. Ya, mungkin susah-susah gampang ya untuk bedain mana feedback asli, mana yang fiktif. Tapi kalau kita teliti dan jeli, bisa kok ngebedainnya.

4. Tanya rekomendasi teman

Jika teman sudah pernah membeli barang sejenis yang memang juga kita incar, tanyakan rekomendasi tempat membelinya. Misalnya, kamu sedang ingin beli jam tangan secara online, tanya teman kamu yang pernah beli jam tangan online untuk rekomendasi toko mana yang layanannya tepercaya dan produknya terjamin kualitasnya.

5. Pertimbangkan ulasan blogger atau vlogger

Ada banyak blogger dan vlogger yang sering me-review barang-barang tertentu. Cari yang memang me-review secara jujur dan memaparkan kekurangan serta kelebihan barangnya. Saya sendiri memutuskan membeli ponsel baru dengan terlebih dulu riset dan membandingkan ulasan dari blogger dan vlogger. Review yang jujur bisa menjadi salah satu pertimbangan bagi kita dalam memutuskan untuk membeli atau tidak membeli sesuatu.

6. Pastikan pilih barang yang asli


Memang agak sulit menentukan barang tersebut palsu atau tidak. Barang palsu atau bajakan biasanya lebih murah. Perhatikan foto produknya juga dengan seksama. Untuk buku misalnya, minta difotokan tidak hanya bagian sampul, tapi juga bagian dalamnya. Buku bajakan biasanya terbuat dari kertas yang kualitasnya buruk, atau tintanya lebih buram. Dengan membeli barang yang asli, kamu berarti menghargai jerih payah pembuat aslinya yang sudah mengeluarkan ide, pikiran, tenaga, dan materi untuk membuat karyanya.

7. Cari penjual yang responsif

Yang perlu dibandingkan bukan hanya harga dari toko yang satu dengan toko yang lain. Juga bukan hanya review dari konsumen lain yang sudah membeli sebelumnya, tapi juga dari respon penjual. Jika ketika kamu nge-chat penjualnya dan lama dibalas, lebih baik cari pedagang lain yang lebih responsif. Karena konsumen berhak mendapatkan informasi sejelas-jelasnya mengenai barang atau jasa yang hendak dikonsumsi. Selain responsif, cari juga penjual yang ramah dan tidak judes.


8. Pilih barang yang tertera keterangan detailnya

Untuk baju misalnya, cari yang mencantumkan jenis bahannya, lingkar dadanya, serta panjangnya. Ukur juga tubuh kita sendiri, agar tahu ukuran baju apa yang memang paling sesuai dengan bentuk tubuh kita. Belanja secara online berarti kita tidak bisa melihat dan menyentuh atau mencoba langsung barangnya. Jadi, kita perlu keterangan produk yang detail.

9. Jika ragu, manfaatkan metode Cash On Delivery (COD) 


Dengan memilih COD, berarti kita baru membayar jika barangnya sudah sampai ke tangan kita. Ini bisa membuat kita terhindar dari penipuan, karena kita bisa memeriksa langsung kondisi barang yang kita beli sebelum membayar.


10. Pilih layanan antar langsung jika takut berisiko

Layanan antar langsung seperti melalui ojek online akan mengefisiensikan sampainya barang ke tangan kita. Terutama untuk barang pecah belah. Karena, kadang ada barang yang bentuknya jadi berubah karena tergencet-gencet barang lain dalam pengiriman melalui jasa ekspedisi.


11. Berikan ulasan atau feedback setelah membeli

Setelah membeli, jika kita memang puas dengan produk dan layanannya, jangan segan-segan meninggalkan komentar baik di bagian feedback. Ini akan membantu konsumen lain yang ingin membeli barang tersebut. Komentarlah dengan jujur. Apabila kurang puas, berikan alasannya.


12. Bangga menggunakan produk dalam negeri



Produk Indonesia nggak kalah bagus dengan buatan luar negeri dari segi desain, hingga kualitasnya. Harganya juga lebih terjangkau. Dengan beli produk dalam negeri kita ikut menyejahterakan UKM atau pengrajin-pengrajin lokal, dan mendorong mereka untuk terus menghasilkan karya yang terbaik. Ini akan meningkatkan daya saing produk nasional dengan produk gobal dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional juga, lho!


13. Pastikan produk aman, sehat, berkualitas dan tidak merusak lingkungan


Cek apakah ada label Standar Nasional Indonesia (SNI) di produknya. Produk bertanda SNI lebih terjamin keamanannya. Cek juga masa kadaluarsa. Tidak hanya untuk produk yang dikonsumsi seperti makanan dan minuman, tapi juga kosmetik. Perhatikan apakah komposisinya mengandung bahan-bahan yang berbahaya atau tidak. 

Periksa juga apakah ada petunjuk pemakaian yang disertakan, serta kartu jaminan garansi seperti untuk barang-barang elektronik. Pastikan produk tidak hanya aman untuk konsumen tapi juga aman untuk lingkungan.


14. Cerdas belanja dengan kartu kredit

Jika kamu memakai kartu kredit untuk belanja online, pastikan data kamu aman. Selalu log out dari situs belanja setelah bertransaksi. Ini untuk menghindari data kamu dipakai oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Jangan sampai ada tagihan masuk dari pembelanjaan yang tidak kamu lakukan.

15. Sadar akan perlindungan konsumen




Kalau kamu sampai mendapat masalah serta kerugian dan ingin melayangkan keluhan, mengeluhlah langsung kepada penjual atau pelaku usahanya. Kamu berhak mendapatkan kompensasi atau ganti rugi apabila barang atau jasa yang kamu terima tidak sesuai perjanjian. 

Jika masalahmu tidak terselesaikan, kamu bisa mengadu ke:
- Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) setempat
- Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) terdekat
- Dinas yang menangani perlindungan konsumen di Kabupaten/Kota
- Pos layanan informasi dan pengaduan konsumen
Hotline: (021)3441839
Website: http://siswaspk.kemendag.go.id
E-mail:pengaduan.konsumen@kemendag.go.id
Whatsapp: 0853 1111 1010


16. Unduh aplikasi Pengaduan Konsumen


Selain melayangkan pengaduan pada pihak yang tersebut di atas, kamu juga bisa melayangkan aduan atas kerugian yang menimpa kamu dalam berbelanja lewat aplikasi Pengaduan Konsumen. Aplikasi ini diluncurkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia pada tahun 2016. Kamu tinggal unduh aplikasinya di Google Play Store, cari Pengaduan Konsumen dan install di ponsel kamu.
Sumber: aplikasi Pengaduan Konsumen


17. Nggak konsumtif

konsumen yang cerdas itu juga nggak konsumtif. Tahu mana yang penting dan memang dibutuhkan serta tidak membeli hanya sebatas keinginan apalagi kalau cuma ikut-ikutan. Yuk, jadi konsumen cerdas di era digital! Supaya kegiatan jual-beli online tetap aman dan nyaman. Hati pembeli pun senang dan penjual juga girang! Intinya, teliti sebelum membeli dan hati-hati sebelum mengonsumsi serta cermat sebelum membayar. Kamu punya pengalaman nggak enak saat belanja online? Share di kolom komentar, ya!



Referensi: harkonas.id
Foto dan desain grafis: Aprillia Ramadhina

39 komentar:

  1. Pernah satu kali kecewa belanja online.
    Saat itu aku beli produk ngga sesuai warna yang terlihat di foto. Warna produk di foto oranye, tapi aslinya warna kuning.
    Kukomplain katanya foto pengaruh dari hasil kamera.
    Kecewa,sih... , tapi aku ngga kapok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa begitulah, karena kadang fotonya mereka juga bukan foto sendiri, jd beda sm barang aslinya

      Hapus
    2. Semestinya foto produk dibuat tetap mendekati contoh warna produk ya,kak.
      Sesuai real-nya.

      Hapus
  2. Kalau saya biasanya search nama barang, filter termurah, cari info rating seller dan chat seller utk memastikan spesifikasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus kak. Biar dapet yg bener2 sesuai yg dimau ya

      Hapus
  3. Semoga dengahrn artikel ini, kita terhindar ya mbak dari penipuan.

    BalasHapus
  4. benar2 harus menjadi konsumen cerdas akhir2 ini yah gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Gan. Hare gene jangan sampe kena tipuuuu 😆

      Hapus
  5. Keren ya, ada aplikasi pengaduan juga..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak. Jadi lebih mudah untuk komplain 😊

      Hapus
  6. Beberapa kali belanja online, antara gambar dan aslinya beda banget. Kekurangannya itu sih kalau beli online diantara beragam kemudahannya

    BalasHapus
  7. Sering banget belanja online tapi nggak pernah bener...
    sampek-sampek mending langsung ke tokonya aja dari pada online...

    tapi setelah baca ulasan diatas, jadi bisa pilih-pilih yang mana yang bagus...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku pun masih 80% beli barang di toko fisik

      Hapus
  8. Ini tulisan keren mba.... Saya doakan juara ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Amin. Semoga bisa ketemu Pak Jokowi heuheuheu. Doa yang baik2 jg untuk Mbak yaa 😃

      Hapus
  9. Selama ini aku belanja online alhamdulillaah mulus terus. Apalagi kl OLS yg sdh terkenal sepertinya kita bs percaya aja apalagi baca testimoni pembeli lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah enaknya. Aku pernah sekali barang gak sampai2. Padahal di ecommerce yg terkenal 😅

      Hapus
  10. yang aku camkan di pikiranku ketika memutuskan untuk membeli online (terutama pakaian) adalah "tidak berekspetasi terlalu tinggi". Krn kalo pakaian, aku nggak bisa pegang jenis kainnya, meskipun sdh diberitahu jenis kainnya spt apa, hanya saja kualitas kain bisa jadi tdk sama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gak bisa coba. Apalagi kalo badannya unik kayak saya, bisa longgar di satu bagian. Tapi juga sempit di bagian yang lain 😂

      Hapus
  11. kalau membandingkan harga itu aku banget mbak... ga mau rugi di awal soalnya wjkwkwk. Tapi aku lebih suka belanja di toko online yang sudah direkomendasikan orang yang kukenal sih, ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, rekomendasi temen itu penting banget hehehe

      Hapus
  12. wah boleh dicatat juga ini agar tidak tertipu saat belanja online

    BalasHapus
  13. Di era digital ini, semakin banyak tips untuk selalu menjadi konsumen cerdas ya mbak.

    Good luck mbak. :)

    BalasHapus
  14. Aku pernah nih.. ketipu online shop. Masa aku pesen dompet.. di websitnua gambar dompet. Dah aku pesen dah aku transfer. Eh besoknya gambar berubah jadi tas. Akhirnya aku dikirimin tas. Bukan dompet. Mana tasnya jelek lagi.. hih. Smpe mati gak ikhlas. Dua ratus ribu lumayan buat aku dn terbuang utk brang yg ga aku butuhin. Smpe skrg tasnya ga kepake.. tas cowok.. nyebelin banget.

    BalasHapus
  15. Mba April, apa kabar? Sebagai konsumen, kita memang harus lebih teliti dan cerdas ketika membeli sesuatu. Simpel aja, saya pernah beli keju di Alfamart, gak ada yang aneh dari kemasannya, tapi sewaktu buka kemasan di rumah, ternyata kejunya busuk. Tanpa pikir panjang, langsung saya tukar lagi dalam waktu 1x24 jam, untung masih menyimpan struknya. Jadi intinya memang harus teliti, apalagi kalau beli secara online, kita gak tau produknya seperti apa yang akan dikirim.

    Hebat ya sekarang sudah ada aplikasi untuk mengadukan keluhan. Mantap. Mba April, kalau ada waktu bisa mampir dan komen di artikel saya judulnya QLAPA, GUDANGNYA PRODUK HANDMADE LOKAL UNIK DAN KREATIF... mAKASIH sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Mas Hendra! Aku baru baca sekarang ya ampun, parahnya hahahha

      Hapus
  16. Wah makasih tipsnya... Saya jg pilih2 banget kalau mau belanja online

    BalasHapus
  17. Wah langsung manggut-manggut nih bacanya. Aku emang jarang belanja online tapi sekalinya beli biasanya kurang teliti. Asal search, dapat, langsung pesan tanpa lihat testi dari pelanggan sebelumnya 😥 Gak lagi-lagi deh, next time lebih teliti. Terina kasih remindernya ya 😊

    BalasHapus
  18. Saya malah pebisnis online sejak 2011. Beli barang online terus jual online. Bener tuh ya mba qualitasnya harus diperhatiin. Untuk jual satu produk aja, harus bener-bener lihat segala aspek supaya pelanggan gak kecewa. Pernah beli ternyata buruk abis, gak jadi dijual deh. Takut pelanggannya kecewa.

    BalasHapus