Selasa, 27 Februari 2018

Review Novel: Revenge, Balas Dendam Perempuan yang Dikhianati Kekasih dan Sahabat




“Kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri”. Itu bunyi kalimat pertama dari blurb novel Second Chance Series: Revenge yang ditulis oleh Anggun Prameswari. Eleandra Ghani, seorang penulis diceritakan mengalami kecelakaan setelah sebelumnya mendapati perselingkuhan sang kekasih, Dante dengan sahabatnya, Mischa. Kecelakaan yang membuat Lea nyaris mati tapi "hidup kembali" itu mengantarkannya berkenalan dengan kafe Second Chance. 

Di kafe inilah Lea menemukan sebuah diari vintage yang ia ambil diam-diam dan ternyata apa yang dituliskan di diari itu menjelma menjadi kenyataan. Diari ini menjadi senjata Lea untuk mulai melancarkan aksi balas dendamnya. Namun, dendam itu tidak membuatnya lega dan bahagia, justru membuat hidupnya semakin kacau balau. 

Membaca buku ini pembaca akan dibawa pada kisah pahit-getir yang dialami Lea. Bagaimana ambisinya untuk balas dendam ternyata juga menghancurkan dirinya sendiri. Untuk memahami gejolak emosi Lea, pembaca juga dibawa untuk menengok masa kecil Lea yang juga tidak bahagia. Ah, intinya menyedihkan. 

Lea itu sebenarnya sosok perempuan yang sangat kuat. Dia bisa lolos dari kematian sampai dua kali dalam kecelakaan mobil. Tapi sayangnya kesempatan untuk “hidup kembali” itu malah ia sibukkan untuk menuntaskan dendamnya.

Tapi, pembaca tidak hanya akan terseret pada kelamnya hidup Lea yang penuh amarah, melainkan juga akan merasakan transformasi seorang Lea. Bagaimana Lea memaafkan orang-orang yang menyakitinya. Lebih dari itu, bagaimana ia berupaya memaafkan dan berdamai dengan dirinya sendiri, serta mengikhlaskan hal-hal yang terjadi di masa lalu dan menjalani hidup sebaik-baiknya di masa sekarang.

“Jalan hidup mirip sungai. Mengalir ke percabangan yang berbeda-beda. Kita hanya bisa mengikuti arus, atau tenggelam karena berusaha melawannya.” – Pak Arief, pemilik kafe Second Chance (hal. 323)

Buku ini cocok dibaca oleh orang-orang yang pernah patah hati karena dikhianati, terutama yang masih menyimpan rasa sakit dan dendam di dalam hati. Buku ini mungkin tidak akan menyembuhkanmu, tapi paling tidak kamu tahu, akibat dari dendam yang tumbuh subur hanya akan menggerogoti diri dari dalam secara perlahan.

Buku ini juga cocok dibaca oleh orang-orang yang percaya pada keajaiban. Bahwa apa yang kita pikirkan, kita tuliskan memang bisa menjadi doa atau mantra yang pada akhirnya menjadi kenyataan. Karena itu hati-hatilah dengan keinginan yang timbul saat sedang patah hati. Bisa saja kita jadi meninginkan hal buruk agar terjadi pada orang lain, yang nyatanya bisa jadi berbalik terjadi pada kita sendiri. Kalau memang hal buruk yang kamu inginkan, apa kamu sungguh siap dengan segala konsekuensinya?

Pada akhirnya, kesempatan kedua yang diberikan kehidupan pada kita,  memang lebih baik dimanfaatkan sebaik-baiknya, bukan disia-siakan begitu saja. Karena hidup memang tidak hanya berisi hal yang manis-manis saja, tapi juga pahit. Tidak hanya tentang jatuh cinta tapi juga patah hati. Bahagia juga derita. Apakah ingin terus berkubang menyiksa diri atau bangkit dan lebih memelihara hidup, itu sepenuhnya adalah pilihan.

“Kalau sudah jodoh, pasti akan ada jalannya untuk bersama. Kalau jodoh pasti jadi milik. Kalau bukan jodoh, tidak bisa dipaksa.” – Pak Arief, pemilik kafe Second Chance (hal. 51)
Jleb banget, ya. Kalimat-kalimat pak Arief di novel ini banyak yang akan bikin kita merenung, deh. Asli, pengin belajar banyak sama pak Arief ini, gimana bisa dia sewoles itu jalanin hidup. Tokoh yang menurut saya paling mencuri perhatian ya beliau ini. Walaupun kemunculannya nggak terlalu sering, tapi meninggalkan banyak jejak yang lebih mudah diingat.

Selain ucapan-ucapannya pak Arief di novel ini yang tentunya juga menarik perhatian adalah kafe Second Chance itu sendiri. Kalau ada wujud benerannya pengin deh, mampir. Dan satu lagi juga yang paling saya suka dari novel ini adalah nama tokoh utamanya. Eleandra Ghani. Sangat memorable, enak disebut, dan bagus aja gitu kesannya. Sesuai banget sama karakter tokohnya.

BTW, Ini buku pertama di 2018 yang saya ulas di blog. Udah lama banget nggak review buku, hahaha. Karena udah lama juga nggak baca buku sampai tuntas. Kalau kamu, buku apa yang terakhir kamu baca? Share di kolom komentar ya! Siapa tahu bisa jadi bacaan baru saya juga :D.


Judul  : Second Chance Series: Revenge
Penulis          : Anggun Prameswari
Penerbit        : Falcon Publishing, Jakarta
Tahun terbit   : Februari – 2018

Jumlah halaman      : 346

6 komentar:

  1. Rasanya pasti sakit banget lah ya, kalo sahabat sendiri yang gebet kekasih kita. Duh, teringat fenomena pelakor deh... Hahahaha, btw, salken ya kak dari #DuniaFaisol

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes. Dan saya dulu pernah ngalamin hahaha. Pedih bgt itu

      Hapus
  2. Pak arief sepertinya jadi tokoh yg bijak di dalam cerita itu ya mbak.

    Hati yg punya dendam jadi memberatkan hidup dirinya sendiri. Ga tenang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Betul. Kalo saya biarin aja karma bekerja 😊

      Hapus
  3. Kalimat pembukanya tuh bener2 Makjlebb. Alhamdulillah aku tak pernah mengalami dikhianati. Sakitnya tuh dimana-manaaa :(
    Penasaran juga membaca novel ini :)

    BalasHapus