Jumat, 28 Mei 2021

Review Series "Kisah untuk Geri": Romansa Remaja yang Bikin Baper

Kisah untuk Geri

Sejak nonton Angga Yunanda di film Dua Garis Biru, saya langsung ngefans sama anak muda ini. Mukanya enak banget dilihat, ya. Wkwkwk. Jadilah kalau ada film yang dia jadi aktornya kayaknya ngerasa kudu banget aja gitu nonton.


Walau, ya sayangnya sih, filmnya nggak semuanya bagus. Ada yang malah nggak banget, contohnya yaitu film Di Bawah Umur yang bisa dibilang film remaja tergagal menurut saya. Nggak tahu kata apa yang bisa ngewakilin film itu, sih. Intinya film yang sangat ngawur dan nggak layak untuk ditonton. Apalagi oleh penonton remaja.


Selain itu ada film yang juga kurang oke, yaitu Mariposa. Di situ Angga dipasangin lagi bareng Zara. Tapi, rasanya Zara bener-bener annoying di film itu. Ambisius banget ngejar-ngejar Angga. Tapi film ini jelas masih lebih baik dibanding Di Bawah Umur. Dari segi cerita, film Angga Yunanda yang paling bagus ya Dua Garis Biru. Cuma sayang dia kayak kurang “bersinar” aja di film itu. Karena ya emang film itu kayak berpusat di tokoh Dara yang diperanin Zara.


Akting Angga yang paling keren menurut saya justru di Kisah untuk Geri. Tapi ya ini bukan film melainkan series. Chemistry Angga Yunanda dengan Syifa Hadju dapet banget, sih menurut saya bahkan melebihi chemistry Angga dengan Zara di dua film-nya. Angga sama Syifa super manis banget di Kisah untuk Geri.


Kisah untuk Geri ini merupakan series yang diangkat dari novel berjudul sama yang tayang di Wattpad dan ditulis oleh Erisca Febriani dan diproduksi oleh MD Entertainment. Saya memang lebih dulu nonton series-nya dibanding baca novelnya. Baca novelnya pun nggak sampai habis, cuma bagian awal. Dan series-nya, menurut saya, lebih bagus daripada novelnya. Terutama di bagian awal ya, karena saya memang baca novelnya cuma di awal.


Saya salut banget sih sama penulis skenario yang sayangnya nggak jelas siapa karena cuma ditulis Queenb.  Salut juga sama sutradaranya, Monty Tiwa. Jarang-jarang cerita adaptasi ke layar bergerak bisa lebih bagus dari novel. Waktu baca novelnya nggak terlalu terasa penasaran untuk bener-bener baca sampai akhir. Tapi, waktu nonton series-nya, tiap episode bener-bener dibuat penasaran.


Beberapa karakter juga sedikit diubah dari sifat aslinya di novel. Di novelnya, Dinda digambarin di awal bener-bener nyebelin banget. Di series-nya juga, sih, tapi cuma sebentar, karena setelah ayahnya ditangkap karena kasus korupsi, Dinda langsung berubah banget. Jadi tokoh yang layak dicintai penonton.


Tokoh Raini juga di novel digambarin kayak gadis baik yang lugu. Di serialnya, tokoh ini dibuat cukup powerful sehingga layak banget untuk disandingkan jadi saingan Dinda. Walaupun mereka nggak bersaing juga, sih hehehe.

 

Jadi, Series Kisah untuk Geri Bercerita tentang Apa?

Foto: md.manojpunjabi.com/teaser-poster-1-2-3-kisah-untuk-geri

Untuk kamu yang mau tahu series ini bercerita tentang apa, berikut ini sinopsis Kisah untuk Geri yang bisa kamu baca:


Serial ini bercerita tentang Dinda (Syifa Hadju), seorang siswa SMA yang cantik dan kaya yang mendadak jatuh miskin karena ayahnya tersandung kasus korupsi. Dia meminta Geri (Angga Yunanda) menjadi pacarnya agar bisa melindungi dirinya dari perundungan teman-teman di sekolah karena Dinda dikenal jadi anak koruptor. 


Sejak awal hubungan keduanya memang tidak baik dan sering bertengkar. Apalagi ketika mereka mulai hubungan pacaran pura-pura tersebut. Dinda yang awalnya adalah gadis sombong dan menyebalkan perlahan berubah sikapnya atas kejadian yang menimpa keluarganya. Dia pindah ke kontrakan kecil dan ibunya harus pergi bekerja ke luar negeri untuk bisa menghidupi mereka. Dinda pun tinggal sendiri.


Lambat laun Geri jadi semakin peduli pada Dinda dan sungguh-sungguh ingin melindunginya. Tapi, Dinda pun perlahan menjauh dan memutuskan hubungan pacaran pura-pura dengan Geri dan membiarkan Geri mendekati cewek yang disukainya yaitu Raini (Jennnifer Coppen).


Hubungan ketiganya ditambah dengan Jia (Elina Joerg) yang benci dengan Dinda dan Rio yang dendam pada Geri menjadi cerita yang cukup pelik dan menarik untuk terus diikuti sampai akhir.


Pemain Serial Kisah untuk Geri



Berikut ini nama tokoh dalam cerita dan pemerannya.

Geri Alfian Putra: Angga Yunanda

Dinda Kamalia Putri: Syifa Hadju

Raini: Jennifer Coppern

Jia: Elina Joerg

Adit: Irzan Faiq

Budi: Antonio Blanco Jr.

Kiara: Jessica Shaina

Jazzy: Jesslyn Elvareta

Rio: Justin Adiwinata

Irene (kakak Geri): Endhita

Lucy (keponakan Geri): Graciella Abigail

 

Kisah untuk Geri Tayang di mana?

Foto: md.manojpunjabi.com/teaser-poster-1-2-3-kisah-untuk-geri

Serial ini tayang di Iflix dan WeTV sejak 5 Maret 2021. Saya nonton gratis, bedanya dengan yang VIP jadi delay aja nontonnya. Untuk VIP bisa nonton dua episode lebih awal. Tapi, kayaknya untuk sekarang karena sudah agak lama tamatnya, yang gratis cuma dua episode awal aja. Selebihnya untuk bisa nonton sampai tamat 9 episode, harus jadi VIP.

 
Kelebihan


1. Series ini bisa bikin baper bahkan untuk orang seusia saya yang jelas-jelas udah bukan remaja. Beberapa kali nonton film remaja, rasanya kok nggak baper dan cuma terkesan lebay aja. Tapi nonton Kisah untuk Geri, ada saat-saat di mana ikutan ngerasa “jleb” gitu. Kayak bener-bener ngerasain nyesek dan nggak enaknya jadi Dinda, juga ngerasa tersentuh sama manisnya Geri. Rasanya kayak nostalgia ke romansa masa muda.


2. Akting Angga dan Syifa bagus banget. Dari film-film sebelumnya saya melihat Angga itu tipikal yang masih agak bergantung dengan lawan mainnya. Kalau lawan mainnya bagus ya dia ikut bagus. Termasuk di Kisah untuk Geri


Walaupun jelas-jelas nama Geri jadi judul film-nya, tapi tokoh Dinda bisa dibilang yang jadi pusat cerita di serial ini. Dan Syifa memainkan peran sebagai Dinda dengan sangat bagus sekali. Manjanya dapet, ngeselinnya dapet, seru, rame, gemesin, menyenangkan, tapi juga sangat tangguh sekali.


Akting Angga sebagai jagoan sekolah juga keren. Pantas banget dia jadi idola selain ya emang ganteng. Dia jagoan tapi masih anak baik-baik gitu. Dan bisa sedih juga waktu diputusin Dinda. Lihat muka Angga waktu diputusin Dinda sambil Dinda main piano di kafe itu memorable banget, sih. 


Sama waktu dia liat berita tentang ayahnya Dinda yang divonis 15 tahun penjara, dia langsung ninggalin Raini dan dateng ke rumah Dinda, di situ ekspresi Angga luar biasa banget! Kerasa banget raut muka seseorang yang begitu peduli, begitu sayang sama seseorang dengan kadar perasaan yang sangat besar.


3. Hubungan Dinda dan Geri nggak cuma manis sebagai pasangan tapi juga manis sebagai sahabat. Jarang banget ada film Indonesia yang sukses gambarin hubungan cinta sekaligus persahabatan lawan jenis yang sekental Dinda dan Geri. Kalau relasinya sebagai pacar ya udah pasti romantisme ala kekasih aja yang digambarin. Nah, kalau Geri dan Dinda ini oke juga jadi sahabat. Kayak natural gitu hubungannya.


4. Serial nggak cuma bicara soal cinta-cintaan. Nggak ada tuh kisah yang menye-menye. Apalagi karena series ini bener-bener diwakilkan sama tokoh Dinda. Dinda begitu berbesar hati waktu Geri jadian sama Raina. Rapuhnya Dinda bukan karena soal patah hati, tapi justru soal kasus ayahnya. Belum lagi Dinda yang jadi pergi ke Malaysia karena ibunya mau Dinda meneruskan pendidikan di sana nunjukin kalau masalah pendidikan itu jauuuhhh lebih penting dari cinta-cintaan masa muda.


Yang menarik selain hubungan romansa dan persahabatan remaja yang jadi inti cerita serial ini, sosok remaja perempuan yang kuat menanggung keterupurukan dan berbagai masalahnya diperlihatkan dengan sangat apik oleh Syifa.


Dia terlihat begitu kuat walaupun dia sering dirundung, tinggal sendirian dengan segala keterbatasan, ditambah lagi masalah dengan Rio yang merekamnya saat dia sedang ganti baju, dituduh mencuri, dan sederet masalah-masalah lainnya tidak membuat Dinda tampak sebagai sosok yang teraniaya, tapi dia tetap berdiri tegak jadi sosok yang tangguh.


Walaupun Dinda nangis juga pas Geri dengan nyebelinnya mutusin dia karena nggak mau setiap hari dihantui rasa takut kehilangan kalau Dinda jauh. Meski nyebelin, dialog di bagian Dinda mau pergi ini keren banget sih! Kamu wajib nonton!

 

Kekurangan



1. Dinda yang jadi babysitter-nya keponakan Geri ini sebenernya agak mind blowing, sih awalnya. Karena agak janggal aja gitu ada anak SMA yang jadi pengasuh keponakan temennya sendiri. Tapi lambat laun bisa diterima jugalah.


2. Berdamainya Dinda dan Jia kayak terlalu tiba-tiba. Jia yang dari awal selalu benci sama Dinda kayak semudah itu aja baikan sama Dinda, dan terus mereka jadi sahabatan. Prosesnya terlalu cepat dan terlalu tiba-tiba. Mungkin kalau bisa dikasih lihat kebaikan-kebaikan Dinda ke Jia yang pada akhirnya bikin Jia bisa luluh mungkin akan lebih baik. Tapi, ya mungkin ini masalah durasi juga, ya.


3. Kelabilan Geri agak sedikit menganggu. Ini bikin karakternya jadi agak kurang kuat, atau memang ya karakternya sengaja dibuat begitu. Dia bisa banget gitu sayang sama Dinda tapi juga sekaligus naksir Raini. Abis dia putus sama Raini ya balik lagi aja gitu sama Dinda. Terus abis dia putusin Dinda cuma karena Dinda mau ke Malaysia, lah dia nongol lagi aja gitu di bandara. Maunya apa, sih Anda ini duhai Geri Alfian Putra?


Well, Angga layak mendapat banyak serial atau film lagi untuk ke depannya, dan semoga selalu dipasangkan dengan bintang lain yang juga berakting bagus. Semoga dapat cerita yang juga bagus. Please, jangan lagi ada cerita kayak film Di Bawah Umur.


Dan untuk Syifa Hadju. Yes, Queen! Dia layak banget untuk main di serial dan film keren selanjutnya. Saya kali pertama mantengin aktingnya Syifa pas dia main di film Sejuta Sayang untuknya. Akting dia bagus di film itu. Nggak kelihatan canggung main bareng aktor ternama sekelas Deddy Mizwar. Di usianya yang sekarang masih 20 tahun, perjalanan Syifa tentulah masih sangat panjang.

 

Pesan Moral Selain Cinta-cintaan dalam Serial Ini:



1. Jangan Membully! Karena Membully Hanya akan Melahirkan Pembully Lagi

Dulunya, Jia adalah korban bully dari Dinda. Perlahan, karma itu datang dan keadaan pun berbalik. Dinda yang jadi korban bully dari Jia.


2. Pendidikan Jauh Lebih Penting dari Cinta Monyet

Dinda awalnya sedih karena harus ninggalin Geri dan temen-temennya karena dipaksa ibunya lanjutin sekolah di Malaysia. Alasan ibunya sangat logis, alasan Dinda pun juga. Tapi dia pun akhirnya tetap memutuskan ikut ibunya. Nggak ada itu drama ngambek nggak jelas cuma karena mau dekat sama pacar, hehehe.


3. Apa pun Cobaan dan Masalah yang Menerpa, Tetaplah Hadapi dengan Tangguh

Hidup Dinda yang penuh dengan masalah, nggak lantas membuatnya menyerah gitu aja. Walaupun sempet kepikiran mau bunuh diri dengan berdiri di pinggir jembatan, tapi nggak jadi dan malah jadinya kocak di bagian itu.


4. Jangan Menilai Orang Hanya dari Kulit Luarnya

Raini yang terlihat begitu lemah lembut ternyata menyimpan kebusukan. Jadi, jangan mudah terlena dengan penampilan luar seseorang. Dinda yang sifatnya urakan dan serampangan ternyata punya kebaikan dan niat yang lebih tulus.


5. Jangan Pernah Merekam Diam-diam Aktivitas Orang Lain di Kamarnya

Lihat, kan risiko yang ditanggung Rio gara-gara dia diam-diam ngerekam Dinda lagi ganti baju di kamarnya. Ini udah tindakan kriminal banget. Dan parahnya lagi dia sebarin rekaman itu ke temen-temen di sekolah.


Harusnya, selain dikeluarin dari sekolah ya dia di penjara juga. Dia masuk kamar orang aja udah lancang, dia naruh kamera udah sinting, dia sebarin rekaman orang lagi ganti baju di kamarnya itu minta dihajar banget, sih.


6. Jangan sombong karena bisa saja besok kamu jatuh. Nggak ada gunanya jadi orang sombong. Dinda udah membuktikannya. Saat ayahnya tertangkap dan dia jatuh miskin, udah nggak ada lagi yang bisa dia sombongkan.


Setelah baca ulasan ini, cus buat yang belum nonton segera nonton serial ini. Karena rasanya gemes-gemes gimana gitu. Buat yang usianya udah bukan remaja, berasa jadi nostalgia masa muda.


Foto feature image: facebook.com/pg/MDEntertainment 

2 komentar:

  1. Salam kenal mbak april.. Tertarik banget aku baca cerita film ini.

    BalasHapus
  2. Menarik reviewnya, Pril...

    Kalau gue baca-baca, Syifa Hadju ini memang the next big thing. Di mana-mana aktingnya dipuji. Konon etos kerjanya juga bagus.

    Kalau nggak salah Syifa Hadju dan Angga Yunanda memang pernah pacaran beneran, mungkin itu pengaruh juga ke chemistry mereka ;)

    BalasHapus