Kamis, 24 November 2016

Sukses Menjalani Banyak Profesi dan Hobi, Kenapa Tidak?

November 24, 2016 27


Selama 5 tahun, saya berprofesi sebagai wartawan. Selama itu juga hidup saya amat sangat bergantung dengan laptop, karena saya tidak harus berada di kantor, yang penting, nulis dan kirim tulisan. Sebagai wartawan, laptop itu sudah ibarat seperti nyawa bagi saya. Begitu pula saat saya menulis dan menerbitkan buku non fiksi pada tahun 2015, laptop adalah kebutuhan yang sangat krusial, karena saya harus menyalin transkrip wawancara para tokoh ke dalam buku dan mengeditnya sesuai revisi editor yang harus diselesaikan dalam tenggat yang telah ditentukan. Jadi laptop adalah hal yang membantu saya menghasilkan penghidupan, baik yang berupa mata pencaharian utama, maupun yang berasal dari passion.
Sewaktu masih menjadi wartawan

Wawancara dengan Choky Sitohang untuk bahan buku
Wawancara dengan Nico Siahaan untuk bahan buku

Pemilik Bisnis Layanan Jasa Desain Grafis

Gencar mempromosikan bisnis yang dijalankan bersama suami

Setelah memutuskan resign dari profesi wartawan beberapa bulan lalu karena hamil dan pindah tempat tinggal, saya pun menjalankan profesi lain, yakni sebagai pebisnis pemula yang membuka usaha layanan jasa desain grafis. Sebenarnya bisnis ini sudah mulai dijalankan saat saya masih bekerja sebagai wartawan. Bisnis kecil ini dijalankan berdua oleh saya dan pacar saya saat itu yang sekarang sudah jadi suami.

Suami saya cukup jago mendesain karena memang sudah sering dia lakukan sejak masih kuliah. Meski ia bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan pengembang properti di Tangerang, dia tetap menerima pesanan desain. Awalnya ini hanya pekerjaan sampingan dia saja. Tapi, semenjak saya melihat adanya peluang bahwa ini bisa menjadi bisnis yang menjanjikan, saya pun memutuskan untuk terlibat dan berdua bersama suami kami mendirikan bisnis ini.

Saya tidak bisa mendesain, tapi saya lumayan jago ngomong dan nulis (karena cukup lama pernah jadi wartawan), jadi tugas saya di bisnis kami ini lebih ke promosi, pemasaran, pembukuan, keuangan, dan lain-lainnya, yang intinya di luar mendesain. Karena yang sepenuhnya mengerjakan pesanan desain adalah suami saya. Sesekali saya memberikan masukan tentang warna, jenis huruf dan lain sebagainya.

Manajer Band

Saat jadi manajer band

Menjadi pebisnis pemula bisa dibilang sebagai profesi utama saya. Sisanya saya punya profesi lain yang juga dengan senang hati saya jalani. Karena bagi saya hidup saya ini bukan sekadar multitasking tapi juga multi-career. Hal itu bisa dilihat dari biodata singkat yang saya tulis di media sosial, contohnya di Twitter. Saya tidak bisa mengerucutkan minat dan pekerjaan saya ke dalam satu profesi saja dan menegasikan begitu saja kemampuan saya di bidang lainnya. Saya punya banyak sisi dari segi aktivitas dan minat.
Profil singkat di Twitter

Sebagai manajer sebuah band yang tergolong masih merintis, saya tidak hanya bertugas mencarikan acara untuk band tersebut, tapi juga mengurus segala perintilannya, mulai dari “ngendadanin” personil sebelum manggung, memastikan mereka latihan dengan baik, sampai mengurus desain cover album mereka (ini berhubungan sama bisnis saya juga) dan yang tidak kalah penting mengaktifkan social media yang dipunya band tersebut.
Tugas saya sebagai manajer band sekaligus tukang potret

Jadi, sebelum mereka akan konser, saya harus mengunggah poster-poster untuk mempromosikan konser tersebut. Tidak hanya sekadar informasi biasa, tapi juga sampai aktivitas lainnya, misalnya menjelang konser, saya juga mengunggah foto penampilan mereka saat check sound. Bagi beberapa orang mungkin lebih mudah melakukannya dengan smartphone. Akan tetapi, saya memotret mereka memakai kamera digital (kamera pocket) yang hasilnya jauh lebih bagus daripada kamera handphone. Karena pakai kamera pocket, jadi, untuk bisa mengunggah ke media sosial, saya harus mentransfer file-nya terlebih dulu ke laptop, otomatis saya tidak bisa lepas dari laptop ketika mendampingi mereka manggung.

Penulis dan Blogger yang Hobi Melukis

Saat bertugas jadi penulis siaran pers sebuah acara
Sejak jadi wartawan saya beberapa kali diberi kesempatan menjadi penulis press release berbagai acara dari teman saya yang sering mendapat project sebagai media relations di acara tersebut.  Semenjak resign, karena waktu saya yang lebih fleksibel, tawaran itu pun semakin banyak berdatangan. Sebagai penulis siaran pers, tentu lagi-lagi pekerjaan ini membuat saya bergantung dengan laptop.
Berfoto bersama seluruh narasumber dan pemimpin redaksi penerbit buku yang saya tulis

Selain itu, saya juga mulai aktif meluangkan waktu untuk menghidupkan kembali blog saya. Tawaran job review pun mulai berdatangan. Saya juga aktif mengikuti lomba-lomba blog dan mencari informasinya lewat internet. Di samping itu, karena tahun 2015 saya sudah pernah menulis buku, saya berencana untuk kembali menulis buku, kali ini novel. Jadi harus sering-sering di depan laptop.

Peluncuran buku pertama, sekali-kalinya pakai dress rancangan desainer Didiet Maulana

Penulis bisa dibilang sebagai profesi sekaligus hobi. Iya, karena menulis saya mendapat penghasilan, menulis juga hobi saya, sama halnya dengan ngeblog dan melukis. Lukisan saya pernah dijadikan cover album bahkan dicetak menjadi kaos dari band dimana saya menjadi manajernya.
Dari lukisan menjadi cover cd album dan dicetak lagi menjadi kaos


Acer Switch Alpha 12, Partner Tepat yang Mendukung “Swithcable Me”
Acer Switch Alpha 12. (Foto: http://www.acerid.com/)

Sebagai orang yang hobi dan kerjaannya bergantung sama laptop, jadi saya pun harus jadi orang yang “switchable”. Untuk memudahkan itu semua saya butuh partner yang tepat, yakni notebook Acer Switch Alpha 12Switch dari pebisnis, manajer band, penulis dan blogger yang gemar melukis, jadi semakin mudah dengan adanya Acer Switch Alpha 12. Notebook ini cocok untuk orang seperti saya yang multi-career dan flexible person. Kenapa notebook ini cocok banget untuk orang yang punya banyak profesi dan hobi seperti saya? Ini alasannya:


Nggak Pakai Kipas, dan Nggak Panas Dipakai Lama-Lama Serta Hemat Baterai
Nggak pakai kipas, nggak panas juga, jadi dipangku juga aman. (Foto: Facebook Acer Indonesia)


Yang paling saya butuhkan dari notebook ini adalah kemampuannya untuk selalu sejuk dan nggak panas. Berhubung saya sudah punya pengalaman buruk dengan laptop yang cepat sekali panas dan berujung rusak. Notebook Acer Switch Alpha 12 ini didukung teknologi LiquidLoop™, yaitu sistem pendingin yang dapat menstabilkan suhu mesin notebook tanpa kipas atau fanless. Sistem fanless ini juga membantu menghemat daya baterai, jadi nggak perlu khawatir ketika lagi dipakai dan nggak ada colokan di dekat kita.

Karena nggak panas, otomatis notebook ini nggak akan overheating. Notebook yang overheating bisa menurunkan performa kerja mesin laptop yang bisa berujung pada kerusakan. Karena tanpa kipas juga notebook ini jadinya nggak berisik dan nggak perlu ventilasi. Ventilasi yang ada di laptop itu bisa buat debu masuk dari luar dan menempel di mesin laptop. Debu-debu yang nempel di mesin inilah yang bisa bikin laptop cepat rusak. Karena bebas debu, notebook ini dijamin jadi nggak cepat rusak dan tahan lama.

Terus kita pasti jadi mikir deh, kalau nggak pakai kipas, ngusir panasnya gimana? Teknologi Acer LiquidLoop™ ini mengandalkan pipa berisikan cairan  pendingin untuk menstabilkan suhu prosesor Intel Core i Series di dalamnya secara optimal.
Namanya juga penulis, saya biasanya bisa berlama-lama menyalakan laptop sambil mencari inspirasi. Terbayang kan, kalau baru sebentar dinyalakan laptopnya sudah panas dan berisik, itu  amat sangat mengganggu mood.

Notebook Sekaligus Tablet
Bisa jadi tablet juga, keren, ya! (Foto: Facebook Acer Indonesia)

Acer Switch Alpha 12 ini juga merupakan notebook hybrid yang 2 in 1, bisa jadi notebook, bisa juga jadi tablet. Untuk jadi tablet tinggal copot layar monitornya aja. Praktis banget, kan? Tinggal lepas keyboard docking yang telah dilengkapi engsel magnet. Engsel magnetnya ini membuat kita bisa dengan mudah, cepat dan aman melepas keyboard. Desain Switch Alpha 12 ini juga tipis dan ringan, jadi semakin fleksibel dibawa kemana-mana.

Nggak Bikin Mata Lelah Meski Lama-Lama di Depan Laptop
Desainnya ringan dan ramping (Foto: http://www.acerid.com/)

Sebagai penulis, nyari ide aja bisa bengong lama dulu di depan laptop. Belum lagi kalau nulisnya tulisan panjang dan di tempat yang agak redup pasti bikin mata capek. Terlebih saya pakai kacamata, rasanya mata jadi semakin cepat kering dan terasa “berat” kalau pakai laptop yang bikin mata lelah. Nah, keyboard docking AcerSwitch Alpha 12 ini berfungsi juga sebagai screen protection, ada lampu backlit yang bisa bantu kita tetap nyaman mengetik meski di ruangan redup. Teknologi BlueLight Shield-nya membantu mengurangi emisi cahaya biru pada layar. Ini yang membuat mata kita tetap akan nyaman meski berlama-lama di depan laptop.

Coret-Coret di Layar
Langsung bisa  menuangkan inspirasi di layar, kapanpun dimanapun pakai Acer Active Pen (Foto: Facebook Acer Indonesia)

Pakai Acer Switch Alpha 12 juga bisa bikin kita semakin kreatif karena layarnya yang bisa dicorat-coret. Ini cocok banget nih untuk saya kalau mau buat outline buku dan mind mapping cerita novel, gambar-gambar untuk lukisan baru atau buat business plan yang sederhana. Pena digital atau active pen-nya punya sensitivitas tinggi hingga 256 tingkat tekanan, jadi rasanya seperti coret-coret di kertas. Stylusnya benar-benar bikin kreativitas jadi nggak terbatas.

Nah, keren dan kece banget kan Acer Switch Alpha 12 ini? Apapun profesi dan hobimu, kunci untuk bisa sukses menjalaninya secara selaras dan harmonis adalah dengan punya partner yang tepat. Jawabannya tentu Acer Switch Alpha 12 inilah  partner yang tepat yang sangat membantu kamu fleksibel dan switchable dari profesi ke hobi, maupun dari hobi ke profesi, kapanpun, dan dimanapun! 


Tabel Spesifikasi Switch Alpha (SA5-271)

Processor
●     Intel® Core™ i5-6200U processor (3 MB L3 cache, up to 2.8 GHz)
●     Intel® Core™  i7-6500U processor (4 MB L3 cache, up to 3.1 GHz)
OSWindows 10 Home 64-bit
Storage
●     256GB SSD
●     512GB SSD
Memory
●     4GB DDR3
●     8GB DDR3
GraphicIntel® HD Graphics 520
Connection
●     Wifi 802.11a/b/g/n/ac
●     Bluetooth® 4.0
Battery Capacity4,870 mAh / up to 8 hours
Display12″ IPS QHD (2160 x 1440) Multi Touch
Dimension292.1 (W) x 201.4 (D) x 15.85 (H) mm – pad and dock
Weight1.25 kg
Camera5 MP Camera
Port
●     1x USB 3.0
●     1x USB 3.1 Type C
●     1x Micro SD card slot
Color OptionsSilver



Kamis, 10 November 2016

Solusi Mencari Teman Sekamar untuk Anak Kos

November 10, 2016 2

Dulu, sekitar tahun 2007, waktu diterima di Universitas Indonesia jurusan Filsafat, saya harus ngekost di Depok karena rumah saya cukup jauh yaitu di Tangerang. Saya ngekost berdua sama teman SMA saya yang diterima di jurusan Ilmu Politik. Saat itu kami memilih untuk sekamar berdua, karena kami sama-sama anak baru, yang belum punya teman, dan sekalian juga untuk menghemat biaya kamar.

Saya lupa berapa lama saya sekamar sama dia, sampai suatu saat dia bilang dia mau ngekost sendiri, dan dia mau pindah, mungkin dia pengin kamar sendiri, biar lebih punya privasi. Saya cukup agak kelimpungan mencari teman sekamar lagi. Karena kebanyakan teman sejurusan saya kuliahnya pulang-pergi, jadi nggak butuh ngekost. Saya juga nggak kepikir pindah, dan cari kamar sendiri, saya lebih nyaman ada teman sekamar karena rasanya jadi nggak takut. Saya ini suka takut rasanya kalau tidur nggak di kamar rumah saya sendiri. Jadi kalau ada temennya lebih enak, ada temen ngobrol, kalau mati lampu juga nggak gelap-gelapan sendirian, hehe.

Kalaupun ada yang mau ngekost, rata-rata jarang yang mau berbagi kamar, karena ya itu tadi, cewek tuh biasanya lebih butuh privasi, beda sama cowok yang bisa tidur rame-rame di satu kontrakan. Akhirnya dapet juga roommate pengganti, dia adiknya teman jurusan saya. Tapi itu juga nggak lama, karena abis itu dia lebih milih pulang-pergi juga dari rumahnya. Terus dapet lagi, temennya teman saya di beda jurusan, tapi itu juga nggak lama, karena dia sering ngerjain tugas sampai begadang dan katanya nggak enak kalau ganggu saya. Sampai akhirnya dapet roommate yang memang kita temenan deket, tapi sayangnya, dia tiba-tiba cuti kuliah dan saya kembali ditinggal sendiri lagi.

Sekarang ternyata lebih gampang untuk bisa nemuin roommate, nggak perlu kaya saya yang mondar-mandir ke sana kemari nyari orang yang mau tinggal bareng sama saya, karena sekarang ada situs Serumah.com. Serumah.com ini memudahkan kita untuk cari teman sekamar atau roommate yang mau berbagi ruangan, atau roomsharing sama kita. Nggak cuma untuk kosan aja, bisa untuk rumah, atau apartemen, lumayan kan, bisa meringankan beban biaya sewa kalau bisa patungan, hehe.

Kita juga bisa lihat data calon roommate kita, mulai dari jenis kelamin (yaiyalah ini mah udah pasti), foto, umur, terus data sikap dia seperti apa, apakah dia merokok atau nggak, punya hewan peliharaan kah, tingkat kerapihannya gimana, sampe nomor kontaknya, ya siapa tahu mau tanya-tanya lebih lanjut kan ya, kira-kira cocok nggak jadi teman sekamar kita.

Ah, coba nih website udah ada pas jaman saya kuliah dulu, :p

Ohya, selain untuk cari roommate, Serumah.com juga cocok untuk kamu yang lagi cari kamar sewa, dari yang harganya terjangkau sampai kamar studio apartemen mewah, tinggal pilih deh sesuai selera. Di Serumah.com juga bisa ngiklanin kamar yang mau kamu sewain, gratis pula, asyik kan.

Foto: dok. serumah.com



Sabtu, 05 November 2016

Main, Belanja, Nonton Konser, Kulineran dan Hal-Hal Seru Lainnya di Pekan Raya Indonesia 2016

November 05, 2016 4


Ngapain saya di Pekan Raya Indonesia? Nulisin press release acara buat disebar ke media-media. Jadi kerjaannya hampir saban hari menyambangi ICE BSD dan ngiterin stan-stan yang pameran, otomatis sedikit-banyak tahu banget apa aja yang ada di sini. Tulisan ini nggak ada hubungannya sama kerjaan saya sih, hehehe, tapi berhubung sering banget ke sana, saya jadi punya pandangan sendiri tentang hal-hal menarik apa aja  yang ada di sana. Mumpung hari terakhir, nih, siapa tahu ada yang tertarik. Berikut 7 hal menyenangkan di PRI versi saya.

Ada Hape 4G LTE di Bawah 1 Juta


Sebenernya mah di sana saya kerja, tapi nggak bisa deh kerja di acara kaya gitu kalau nggak ikutan jajan dan belanja. Di saat bersamaan, hape android saya Acer rusak, dan kalau dibenerin bisa seharga 400 ribu. Ogah dong ya harga segitu cuma buat reparasi alhasil saya jual aja di OLX. Jadilah hape saya tinggal Blackberry yang udah saya pake dari tahun 2012, eh tapi udah nggak bisa buat Whatsapp an dong, hiks. Terus liat-liat di PRI ada stan smartfren, lagi promo kalo beli kuota 65 GB gratis hape Andromax A. intinya beli hape seharga 650 ribu udah dapet kuota 65 GB, gokil, kan? Nggak pake pikir panjang langsung beli, karena biar gimana saya butuh banget bisa whatsapp-an lagi, karena berhubungannya sama kerjaan, jadi penting banget. Kuota sebanyak itu di rumah sering saya tethering-in aja ke laptop sama ke hape suami juga, ya soalnya 50 GB nya harus habis selama sebulan, 15 GB nya diakumulasi ke bulan depan. Sayang kan kalo dipakenya nggak dihambur-hamburin tuh kuota. Hehe.

Jemuran Handuk Cuma 150 Ribu


Di hall perabot tiba-tiba nemu stan brand baru namanya Mami1 yang jual rak sepatu dan jemuran. Harganya? Lebih murah dari di supermarket. Terutama untuk jemuran handuk. Pernah ke Gi*nt, jemurannya 300 ribu, boooo. Di sini cuma 150 ribu dan lebih bagus, ternyata emang produknya belum dijual dimana-mana, baru di PRI ini dan harganya masih harga pabrik jadinya.

Seprai 100 Ribu dan Bantal+Guling 100 Ribu


Dasar otaknya emak-emak banget, emang demennya lama-lama di tempat perabot. Di PRI baru ngeh sama brand Yume karena diskonnya mayaaan banget. Padahal mah ternyata ni brand ada di banyak mall juga, bahkan di Tangcity juga ada. Tapi harganya ini ciamik banget, karena diskon 70 %. Kapan lagi dapet bantal sekaligus guling cuma seharga 99.900! biasanya harga segitu ya Cuma dapet bantal atau gulingnya aja.

Ada Kue Balok dan Jajanan Jaman Baheula


Pas lagi di hall makanan nusantara, tiba-tiba nemu kue balok. Nggak gitu paham si kue balok itu apaan, eh ternyata enak juga. Yang paling asyik mah ada jajanan jaman baheula, saya jajan permen gulali bentuk, yang dulu biasanya ada di SD. Nostalgia banget deh rasanya.

Ada Tari, Workshop, dan Musik Nusantara

Nggak cuma band-band yang biasa didengerin orang-orang yang ada di PRI, tapi juga kelompok-kelompok penggiat budaya. Di PRI bisa liat reog ponorogo, tari saman, dan tari-tari tradisi lainnya. Ada workshop seru juga, dari mulai membatik, buat boneka dari kertas, bikin alat musik dari keramik, sampe rubber cut (cukil di atas karet terus disablon ke pouch). Di sini juga saya jadi bisa liat Kunokini tampil mainin musik yang keren!


Band nya Lintas Genre Lintas Generasi

Yang menarik di PRI ini juga pengunjung-pengunjungnya. Waktu Slank tampil kebetulan saya ngeliat. Massanya gilaaaa rameeee banget banget!!! Itu slankers bener-bener Menuhin ICE, ampun, ini band yang paling banyak nyedot penonton, luar biasa dah. Tapi ada band-band yang bikin orang generasi saya berasa nostalgia dan tua, kaya Element, Dewa 19, Samsons, Tipe-X, TIC Band dan The Rain. Ada juga musisi yang lagi ngehits dan digemari anak-anak muda kekinian, macam Yura, RAN, Isyana, Raisa, Barasuara. Karena PRI saya langsung jatuh cinta sama penampilan live-nya Barasuara, lebih kece daripada dengerin di radio. Udah gitu ya di sini semua genre ada, dari pop, rock, reggae, metal sampe dangdut (ada Ayu Ting Ting euy). Selain itu di sini ada banyak panggung, jadi band-band indie, band baru punya tempat buat eksis juga di sini, salut!

Tempatnya di ICE BSD City

Awalnya waktu Mbak Ima dari Image Dynamic nawarin kerjaan ini sempet ragu. Ragu karena lagi hamil gede boooo. Berat badan udah naik 15 kg dari 45  ke 60, nafas udah makin sering engap, sempet mikir kuat nggak, ya, apalagi nih acara lumayan lama, 18 hari? Tapi pas dipikir-pikir lagi, toh ke sananya juga bisa pas suami pulang kerja, jadi aman pulang-pergi dan selama di sana didampingi suami, dan kalo udah dapet banyak bahan juga nggak perlu tiap hari banget ke sana. Tempatnya juga di ICE, nggak jauh dari rumah, indoor, dingiiinn (bumil nggak suka kalo panas-panasan), jadi biar banyak orang juga nyaman-nyaman aja di sana, nggak takut kepanasan atau keujanan, toiletnya banyak dan bersih, jadi berhubung saya bumil yang suka kebelet pipis, hal seperti ini memudahkan banget. Kalau capek, bisa istirahat dimana aja. Dan ternyata setelah dijalanin, Alhamdulillah kuat-kuat aja, debay di perut tampaknya emang seneng jalan-jalan di ICE.

Segitu aja dulu deh ya, intinya PRI lengkap banget, mau belanja murah bisa karena banyak diskonan, mau kulineran banyak, mau nonton band tinggal pilih, mau liat kesenian nusantara juga ada. Mau nyenengin anak banyak permainan seru, dari main salju sampai naik kuda. Yang ngakunya berani bisa coba masuk ke rumah hantu Conjuring House, dan siap-siap ketemu Valak. Yang agak saya sayangkan nggak ada stan yang jual perlengkapan bayi dan ibu hamil. Padahal kalo ada, dijamin deh bakal laku banget, karena sepengamatan saya banyak pengunjung yang hamil dan yang bawa bayi yang dateng ke sana. 

Bisa main engklek, egrang, bekel, gasing, congklak, dan permainan tradisional lainnya di PRI. Mainan-mainan ini disediakan sama Kampoeng Hompimpa

Anak-anak bisa naik kuda dan kasih makan hewan di stan Sheriff Ranch
Main salju di Snow Station
Stan yang nggak pernah sepi, Omah Fesyen
Frame aneka bentuk yang dijual mulai dari harga 10 ribu
Magnet kulkas lucu-lucu cuma 10 - 15 ribuan :)