Senin, 11 Maret 2013

When Luxury and Simplicity Meet

Maret 11, 2013 0
Ashley Tisdale


Dalam dunia busana, segala hal yang tampil amat mewah tak selalu harus menunjukkan aspek kerumitan yang luar biasa. Hal tersebut tecermin pada koleksi produk high fashion satu ini yang dikreasikan oleh sebuah rumah mode bercita rasa mewah yang bermarkas di Paris, Prancis, bernama Celine. Produk tas dari Celine, walau amat bersahaja, ternyata desainnya tetap disukai sepanjang masa.

Celine yang telah dirintis pada tahun 1945 memang dikenal karena konsistensinya mempromosikan gaya khas casual-chic yang menarik sepanjang masa. Sejak Celine mencetak produk high fashion pertamanya pada tahun 1963 dari material berbahan kulit untuk wanita modern, cita rasa tersebut tetap dipertahankan. 

Hal itu kian terasa, apalagi kemudian, pada tahun 1969, Celine menyertakan koleksi ready to wear yang berkesan lebih efisien namun bersahaja, sebagai cerminan simbol gaya mode yang amat elegan. Merk yang timeless ini mendekati milenium ketiga, dengan semangat inovasi dan kreativitas pada tahun 2001. Diverisfikasi produk terbarunya bahkan telah merambah pada pengenalan koleksi sunglasses pertamanya dan wewangian baru CELINE pour Femme dan CELINE pour Homme. 

Fashion for Everyone 
Brand mewah Prancis ini aslinya didirikan oleh seorang desainer bernama Celine Vipiana. Kini, brand tersebut dimiliki oleh sebuah perusahaan konglomerat produk-produk busana mewah bernama Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH), setelah dibeli pada bulan Juli 1988 dengan harga sekitar 540 juta dollar AS. Celine awalnya hanya menciptakan sepatu anak, yang kemudian berkembang di bidang sepatu dan aksesori wanita. Celine Vipiana yang mendirikannya menjadi perancangnya sejak tahun 1945 hingga 1997. 

Kini, setelah Celine tak jadi desainer untuk produk fashion-nya atas namanya sendiri, aspek desain produk mewahnya ditangani oleh Michael Kors, seorang perancang asal Amerika Serikat, yang telah menjadi creative director sejak 1997 dan telah merancang label tersebut hingga tahun 2004. Kors kemudian digantikan oleh desainer Italia, Roberto Menichetti, dalam rentang waktu satu tahun saja karena desainnya agak mengecewakan. 

Menichetti lalu diganti oleh Ivana Omazic, desainer asal Kroasia. Omazic adalah mantan brand consultant yang sebelumnya bekerja untuk brandbrand seperti Romeo Gigli, Prada, Jil Sander, dan Miu Miu. Pada 4 September 2008, WWDFashion mengumumkan bahwa Bernard Arnault, Direktur LVMH, menunjuk Phoebe Philo sebagai creative director baru bagi Celine. Karya Philo untuk Celine mulai diperagakan pada Oktober 2008 dengan mempersembahkan koleksi ready-to-wear pertamanya untuk Spring/Summer 2010 di Paris Fashion Week. 

Suksesi Philo menggantikan Ivana Omazic menurut LMVH karena Omazic gagal mentransformasikan brand ini untuk menjadi produk fashion andalan penting di seluruh dunia. "Melalui Philo ini, baru kami bisa menyejajarkan sebuah platform yang amat sesuai untuk mengekspresikan visinya dengan merek produk kami," ujar Pierre-Yves Roussel, Chief Executive Officer LVMH. 

Indikasi ini kian kuat karena Bernard Arnault, kepada Bloomberg Business News, pernah mengumumkan bahwa keuntungan perusahaan ini naik 10,3 persen di tahun 1995, menjadi 4,05 miliar franc. Koleksi busana ready-to-wear-nya yang seolah menyimbolkan "fashion for everyone" telah meluas ke berbagai negara, hingga tercatat bahwa Celine merupakan salah satu brand mewah pertama yang membuka jalan industri ke Jepang. 

Ini amat penting karena memuluskan langkah pertama mereka untuk misi berekspansi internasional berlanjutan selama dekade-dekade mendatang. 

Timeless 
Untuk koleksi tasnya, Celine bags pada umumnya dijual dengan kisaran harga 900-3.000 dollar AS atau jika dirupiahkan sekitar 8 juta-28 juta rupiah. 

Mahalnya harga tas Celine ini dikarenakan desain produknya dapat digunakan dengan berbagai kesempatan: untuk bepergian ataupun untuk acara formal, dan sangat mudah disesuaikan dengan busana yang Anda miliki. Brand ini cocok untuk perempuan yang ingin bergaya feminin, elegan, klasik, namun tetap segar. 

Tren Celine Luggage Tote mencapai puncaknya pada tahun 2012 ini, dan tidak terlihat tanda-tanda mereda. Daya tarik visualnya sungguh menular, termasuk di kalangan para selebritas Hollywood. Hampir semua dari mereka memiliki tas Celine di lemarinya. 

Kebanyakan Celinge Luggage Totes mereka berwarna hitam, dan original designnya pada umumnya lebih banyak dipakai ketimbang Celine Nano Luggage dan Celine Phantom Luggage. Black leather Celine Luggage Tote menjadi pilihan yang paling populer di kalangan Hollywood karena serbaguna, memuat banyak, dan netral untuk dipadukan dengan macam-macam busana.

Celebrities with Celine Bag
Beberapa selebritas Hollywood juga menggunakan brand ini sebagai bagian dari gaya busananya. Menilik dari padu padan gaya berbusana mereka, telah membuktikan bahwa tas ini sangat fleksibel dipadukan dengan mengenakan busana apa pun. Pasangan hidup aktor Orlando Bloom, Miranda Kerr, bisa dibilang memiliki beberapa koleksi tas Celine yang cukup sering ia pakai. 





Miranda Kerr


Ia pernah terlihat memakai Celine's Cabas bag warna burgundy ketika tengah melenggangkan kakinya di jalanan di Kota New York. Tas ini pun pernah ia padukan dengan jaket, blazer, ataupun dengan ankle boots, high heels, dan flat shoes. 


Olivia Palermo

Selain Kerr, sosok Olivia Palermo pernah terlihat memakai Celine Trapeze bag, sebagaimana aktris Carey Mulligan pernah memakainya bersama rok panjang, Leighton Meester memilih memadukan dengan short pant. Selebritas lain yang kerap mempertontonkan koleksi tas Celine seperti diperagakan oleh Jennifer Garner, Ashley Tisdale, Kourtney Kardashian, dan Reese Witherspoon. 


Carey Mulligan

Leighton Meester

Reese Witherspoon

Oscar Look Through the Years

Maret 11, 2013 0


Selain ajang penghargaan internasional paling bergengsi di dunia film, Oscar menjadi gelaran fashion show terbaik para selebritas Hollywood.


Mengutip berita dari Reuters, perancang busana yang sempat meraih South African Vogue Young Designers Award, Marc Bouwer, mengungkapkan bahwa Piala Oscar adalah acara fashion terbesar di planet ini. Bagaimana tidak, busana yang dipakai para selebritas di red carpet selalu menjadi sorotan para pencinta busana dunia. Tentunya gelaran fashion show para selebritas Hollywood ini lebih spesial dan berbeda dari fashion show yang ada di Paris ataupun New York.

Mengapa berbeda? Jelas penganugerahan Piala Oscar sangatlah istimewa karena acara ini disaksikan oleh jutaan orang di televisi. Foto-foto dan video para selebritas yang hadir di acara ini nantinya juga terpampang di sampul majalah, surat kabar, dan media online. Bahasannya pun beragam, mulai dari busana terbaik hingga yang paling buruk. 

So, tidak ada salahnya kini Anda intip beberapa penampilan selebritas Hollywood yang dari tahun ke tahun sering wara-wiri menghadiri Piala Oscar. Let's see some timeless Oscar looks through the years!

Anne Hathaway 
Aktris yang menyabet penghargaan Best Supporting Actress untuk perannya sebagai Fantine dalam film Les Miserables (2012) di ajang Oscar ke-85 ini juga selalu menjadi sorotan dari apa yang ia pakai. Gaunnya tak pernah luput dari perbincangan di ajang Oscar. 

Anne menghadiri Oscar pertamanya pada tahun 2007. Saat itu, ia bersama Emily Blunt mengumumkan pemenang untuk kategori Best Costume Design. Ia memakai gelang dari Van Cleef & Arpels, juga lace dress hitam-putih dari Valentino. Gaun itu bisa saja terlihat cantik, asal tanpa pita besar yang terlihat sangat mengganggu itu. Tahun 2008, ia tampil berani dengan warna merah dari gaun model one shoulder dari Marchesa. Perhiasan dari Harry Winston membuatnya terlihat sparkling. Floral accent di bagian pundak dan dada membuat si merah ini semakin mencuri perhatian.



 

Anne 2007-2008-2009



Tampaknya penampilan buruk di tahun 2007 menjadi pelajaran bagi Anne. Tahun 2009, Anne dinominasikan sebagai aktris terbaik dalam perannya di Rachel Getting Married (2008), sebuah drama yang disutradarai oleh Jonathan Demme. Saat itu, ia tampil sempurna dengan gaun silver Armani Prive dan sepatu Casadei 1616 dengan warna senada.


Ia mengulang aksi merah melalui gaun rancangan Valentino ketika berjalan di red carpet Oscar 2011. Lagi-lagi aksen bunga menjadi pilihannya. Namun, di tahun 2013, sangat disayangkan, sepertinya Anne mengenakan gaun yang tidak tepat. Gaun Prada yang dikenakannya terlihat mengecewakan, ditambah gaun itu memperlihatkan secara samar puting payudaranya sehingga penampilannya sungguh tidak indah. 



Rupanya memang bukan gaun itu yang awalnya direncanakan akan dipakai Anne. Ia memutuskan memakai gaun pale pink tersebut hanya dua jam sebelum acara dimulai. Sungguh keputusan yang sangat mengejutkan mengingat para selebritas membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk menyiapkan busana mereka. Ternyata awalnya rancangan Valentino-lah yang dipilihnya, dan Valentino bahkan sudah menuliskannya dalam press release mereka bahwa Anne akan memakai rancangan rumah mode asal Italia itu. 

Dilansir dari New York Magazine, Anne meminta maaf perihal tersebut. "Saya mendapat kabar malam sebelumnya bahwa akan ada gaun yang mirip dengan gaun Valentino yang saya pilih yang akan dikenakan di acara Oscar ini, jadi saya memutuskan untuk mengubah rencana saya. Meskipun saya mencintai gaun tersebut, itu adalah keputusan sulit di menit-menit terakhir karena saya melihat ke depannya, hubungan saya dan rumah mode itu sudah cukup erat, begitu juga dengan Valentinonya sendiri. Saya menyesali kekecewaan yang telah terjadi."

Banyak yang merasa terkejut Anne akan memilih Prada mengingat ia memiliki kedekatan dengan sang desainer, Valentino. Di beberapa kesempatan, Anne cukup sering terlihat memakai gaun rancangan Valentino, bahkan untuk pernikahannya sendiri. Rachel Zalis, pakar busana dalam video di Reuters, mengatakan, "Saya mengagumi Anne Hathaway, tapi tidak dengan gaun pinknya itu. Dilihat dari depan saja sudah sangat membosankan. Kudengar juga masalah putingnya yang samar terlihat itu ramai diperbincangkan di Twitter, jadi suatu yang heboh di Twitterverse. Bahkan seseorang mengatakan padaku bahwa Anne, dari Les Miserables, berubah menjadi Les Miserable (menyedihkan)." 






Angelina Jolie 
Jika beberapa selebritas menghadiri Oscar ketika dewasa, lain halnya dengan Jolie. Ia sudah berjalan di red carpet sejak usianya 10 tahun. Ia datang di acara Academy Awards tahun 1986 untuk mendukung ayahnya, Jon Voight, yang dinominasikan sebagai aktor terbaik. Sepertinya seleranya yang tidak biasa dan menjadi pusat perhatian memang sudah dimilikinya sejak kecil. Kala itu, Jolie memakai gaun yang cukup aneh, bahkan untuk dikenakan oleh anak kecil seusianya. 





Tahun 1991, ia juga hadir dengan gaun hitam dengan pita di dada dan kerut di bagian lengan. Tahun 2000, ketika membawa pulang piala Best Supporting Actress untuk film Girl, Interrupted (1999), ia mengenakan gaun ketat lengan panjang berwarna hitam dengan riasan gothic, jauh dari kesan menarik. Tahun 2001, ia memakai setelan blazer dan celana berwarna putih. Tahun 2004, ia mulai tampak sedikit "normal" dengan memakai gaun berwarna bright white dari Marc Bouwer dengan model ultra-deep plunging neckline yang ia padankan dengan selendang berbahan satin. Ia kembali tampil memesona di Oscar 2009 dengan gaun hitam dari Elie Saab dan anting-anting dari Lorraine Schwartz.

Angelina Jolie-2004-2009




Tahun 2012, Angelina Jolie mengenakan gaun beludru hitam dari Versace Atelier dengan model thigh-high split untuk memberi efek dramatis. Style expert Sam Saboura mengatakan bahwa pilihan Jolie memamerkan kakinya adalah pengambilan risiko yang menarik. "Mungkin terlihat aneh di mata orang-orang dan jadi perbincangan. Tetapi bukankah ajang ini tidak menarik lagi jika semua orang tampil sempurna dan hanya berani bermain aman?"

Angelina Jolie 2012




Nicole Kidman 

Pertama kali menghadiri Oscar pada tahun 1990, ia datang bersama pasangannya ketika itu, Tom Cruise. Satu tahun setelahnya, Nicole kembali menghadiri seremoni ini setelah tiga bulan menikah dengan Tom. Ketika itu, ia membuat kesalahan dengan memakai short black velvet mini-dress, make up yang minimalis, dan rambut keritingnya yang terlihat tidak beraturan. Tiny drop earrings yang dikenakan tidak membantu penampilannya tampak lebih baik. 

Nicole 1991





Tahun 1994, ia mulai tampil lebih stylish memakai gaun hitam panjang dari Valentino dengan detail embellishment di bagian dada. Ciri khas rambut ikalnya masih ia pertahankan, namun dengan ditata lebih rapi. Meskipun simple look, bisa dibilang ini adalah salah satu dari Nicole’s early fashion hits!




Tahun 1996, ia memilih baby blue dress dari Prada ketika menghadiri Oscar keempat kalinya. Baju yang dipakai Nicole kala itu tampak terlalu santai untuk dikenakan di acara sekelas Oscar. Tahun 1997, bisa dibilang status style icon mulai erat melekat pada Nicole di tahun ini, ketika ia mengenakan rancangan desainer asal Inggris, John Galliano. Gaun unik dengan bordiran yang mencirikan Asian-inspired itu memang menjadi salah satu gaun yang memorable di ajang Oscar. Melihat gaun itu, feature writer majalah Vogue, Sally Singer, mengatakan, "Nicole Kidman memiliki kesadaran penuh akan pentingnya hubungan antara karier berakting yang baik dan fashion yang serius. 



Dia figur yang sempurna, bukan soal kecantikan atau bentuk tubuh yang ia miliki, tapi keanggunannya. Karena itulah ia menjadi favorit banyak desainer papan atas. Untuk seorang Kidman, desainer yang terbaik ialah mereka yang juga visioner." ujar Singer seperti dikutip dari Vogue.com.




Nicole 1997



Di ajang Oscar tahun 2002, ketika ia pertama kali mendapat nominasi aktris terbaik untuk perannya di film Moulin Rouge! (2001), ia mengenakan pale ruffled gown dengan tingkatan organza dari Chanel. Di tahun ketika ia mendapat penghargaan best actress untuk filmnya, The Hours (2002), ia memakai gaun hitam dari Jean-Paul Gaultier. Tahun 2004, ia mengulang pale look-nya dengan gaun pearl blue dress dari Chanel, kalung berlian dari Bulgari, dan clutch Chanel. Simple, but stunning. 



Nicole 2002-2007-2009


Di tahun 2007, ia tampil berani dengan gaun merah dari Balenciaga dengan dramatic bow di bagian pundak. What a lovely surprise! Tampil elegan dan klasik kembali diperlihatkan Nic. Gaun hitam sederhana dari Balenciaga yang dipilihnya, kalung cantik yang dirancang khusus oleh L’Wren Scott, membuat tampilannya kian berkelas. Tahun 2009, ia hadir mengenakan feathered dress warna silver dari L'Wren Scott. Wearing a classic design with a twist is just Nicole's style! Tahun ini, Nicole memilih tampil glamor dengan balutan gaun dari L'Wren Scott. 



Pendapat Pakar 
Ali Charisma, Presiden Direktur Indonesia Fashion Week 2013, mengatakan bahwa Oscar memang ajang yang ditunggu-tunggu banyak orang di dunia. Selain ingin mengetahui para aktor, aktris, dan film terbaik, orang-orang menunggu-nunggu busana seperti apa yang akan dikenakan para pesohor Hollywood. 

"Para selebritas tentu sudah mempersiapkan jauh-jauh hari baju apa yang akan ia pakai untuk ajang sekelas Oscar. Ketika Anne memilih mengganti bajunya hanya dalam waktu dua jam sebelum acara, tentu untuk sekelas Anne Hathaway ini peristiwa yang sangat langka terjadi karena momen ini merupakan momen yang sangat bagus untuk mencuri perhatian banyak orang, ditambah banyak sekali media yang datang tentunya. Ketika gaun yang dikenakan mendapat predikat best dress, sudah otomatis mengangkat nama desainernya juga. Tetapi biasanya itu untuk yang pemula, kalau nama desainernya sudah besar, tentu sudah biasa saja karena sudah banyak yang kenal," ujar desainer yang berdomisili di Bali ini. 

Peran busana yang mengagumkan tentu menopang dan menunjang pesona sang selebritas. Bagi para desainer, sebuah kesempatan bagus jika bisa membuat rancangan terbaik yang akan dikenakan publik figur ternama. 

"Untuk para desainer tentu lebih penting juga menjalankan bisnisnya bukan sekadar mengeluarkan gaun Oscar fenomenal yang dipakai selebritas, lalu setelah itu di belakangnya bisnisnya malah tidak jalan. Tetapi kalau untuk selebritasnya, memakai busana terbaik di ajang bergengsi adalah hal yang sangat penting. Selebritas kelas dunia tidak mungkin memakai baju asal-asalan. Beberapa selebritas yang mungkin punya hubungan dekat dengan desainer memang bisa memesan langsung, tapi umumnya selebritas memiliki stylist-nya sendiri-sendiri, dan mereka yang memilih desainernya. Untuk para desainer, biasanya mereka merancang disesuaikan juga dengan sifat-sifat dan kepribadian selebritasnya juga di samping menampilkan terobosan-terobosan terbarunya."


*terbit di Koran Jakarta 2 Maret 2013